Ke’ada’an dan ke’tidak ada’an memang datang silih berganti atau mungkin datang secara bersamaan. Kesadaran akan ke’ada’an dan ke’tidak ada’an pun dibangun dalam waktu demi waktu, tapi tetap saja merasa terguncang saat kita menjadi mahluk yang terpilih oleh Tuhan untuk menyaksikan malaikat kematian menjemput sahabat kita tercinta … Tuhan memilih kita bukan tanpa makna, bukan? (menurutku sih begitu … tapi memang begitu sepertinya)
Tidak hanya merasa sedih saat merasa kehilangan sahabat tercinta, tapi juga merasa kehilangan eksistensi dalam hidup. Betapa Tuhan memperlihatkan kekuasaanNya padaku saat kematian menjemput sahabat tercinta. Seperti tersadar dalam mimpi, dan aku memang tak pernah memiliki kekuasaan penuh untuk ‘Ada’.
No comments:
Post a Comment